Masih pentingkah mengumpulkan Database Email?
Di dunia yg berkembang cepat seperti sekarang, masih perlukah smart marketer mengumpulkan database email? Berikut merupakan 6 alasan penting mengapa smart marketer masih mengumpulkan email database
1 Email Adalah Salah Satu Basic Identity Konsumen
Email merupakan basic identity yg melekat pada konsumen. Tanpa ada alasan yg besar atau mendesak, biasanya tidak banyak orang yg mengganti email personalnya.
Email sudah ditemukan dari Tahun 1971, namun hingga saat ini, email masih banyak digunakan, berdasarkan data dari Radicati, jumlah pengguna email di seluruh dunia sudah mencapai angka 3,718 Milyar pengguna di tahun 2017 dan akan terus tumbuh hingga mencapai 4,147 milyar pengguna di tahun 2021.
Sosial Media yg pada awalnya diprediksikan akan menjadi ancaman eksistensi email, justru menjadi salah satu alasan mengapa jumlah email masih terus bertumbuh karena sosial media masih memerlukan data email untuk membuat akun sosial media.
2 Database Email Merupakan Langkah Awal Membuat Online Membership.
Banyak perusahaan yang takut untuk membuat membership. Persepsi bahwa diperlukan biaya dan effort yg besar untuk membuat sistem membership yang baik seringkali menjadi penghalang utama bagi marketer. Pembuatan sistem membership dapat dilakukan secara bertahap, tidaklah perlu untuk melakukan investasi yang berlebihan di tahap awal.
Salah satu langkah awal adalah memulai Online membership dengan cara mengumpulkan database email. Jika perusahaan memiliki data email konsumen, artinya perusahaan memilik akses untuk berkomunikasi kepada konsumen melalui email.
Berita baiknya, biaya yg diperlukan untuk mengumpulkan data email tidaklah besar, karena hanya diperlukan tambahan field box di formulir registrasi, online form atau alat-alat yang lain.
3 Email adalah Salah Satu Channel Favorit Untuk Menjangkau & Berinteraksi dengan Konsumen
Email merupakan salah satu channel favorit yg digunakan oleh marketer. Kelebihan dari email adalah kemudahan penggunaan, biaya yang relatif lebih murah dibandingkan media yg lain dan kemampuan untuk mengirimkan personalized content sehingga akan menjamin Return on Investment yang tinggi.
4 Email Marketing Merupakan Salah Satu Sumber Big Data
Respon konsumen terhadap email marketing merupakan merupakan salah satu sumber data yg digunakan untuk Big Data Analytics.
Misalnya untuk industri ecommerce, perusahaan dapat mengetahui ketertarikan dan kebutuhan konsumen berdasarkan data open rate email dan link produk yg di click pada email, misalnya konsumen yg tertarid dengan gadget, tentu akan banyak membuka produk-produk gadget pada email newsletter, jika marketer dapat menggunakan data ini, maka marketer dapat melakukan personalisasi berdasarkan produk yg diminati oleh konsumen berdasarkan predictive model yg digunakan.
5 Email Marketing adalah Dasar Dari Marketing Automation.
Marketing Automation merupakan buzzword yg mulai diminati oleh digital marketer. Market untuk marketing automation diprediksi akan makin besar karena daya tariknya yg luar biasa. Marketing Automation bahkan disebut sebagai salah satu “Game Changer”, meskipun demikian, sebagian besar marketing automation platform masih menggunakan email sebagai salah satu channel untuk melakukan komunikasi dengan konsumen. Kemampuan email untuk dapat melakukan personalisasi dan mengirimkan dynamic content merupakan alasan mengapa sebagian besar Marketing Automation Platform masih menggunakan email sebagai salah satu channel terbaiknya.
6 Better Targeting Di Facebook Ads & Google Ads
Facebook dan Google memberikan keleluasaan bagi marketer untuk dapat menayangkan iklan berdasarkan email id yg mereka gunakan untuk Akun Facebook & Akun Google. Hal ini membuat marketer dapat melakukan targeting yang lebih tajam dengan menggunakan Facebook Custom Audience & Google Customer Match. Marketer dapat mengupload email konsumen yg akan menerima iklan tertentu, misalnya win back campaign terhadap konsumen yg tidak aktif. Hasilnya adalah marketer dapat membuat campaign yg lebih targeted dengan biaya yg kecil.
Dari 6 alasan di atas, marketer akan memiliki pengertian untuk memutuskan apakah masih akan mengumpulkan email database atau tidak. Jika marketer merasa bahwa keuntungan mengumpulkan email lebih besar daripada biaya dan usaha yg perlu dilakukan, mulailah untuk mengumpulkan database email .