Predictive Marketing (Part 1) – Meramal Masa Depan Tanpa Sihir

Apa kemampuan yang sangat diinginkan oleh semua orang? Salah satu jawaban yang muncul adalah kemampuan untuk meramal masa depan. Tentu sangat menyenangkan jika kita bisa meramal apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Meskipun demikian, Respon yang muncul seringkali cenderung negatif. Kemampuan ini dianggap tidak mungkin dimiliki oleh orang biasa, kecuali menggunakan hal yang supranatural seperti sihir.

Benarkah demikian? Apakah marketer tidak bisa meramal masa depan kecuali menggunakan sihir?

Predictive Marketing

Jawabannya adalah marketer bisa meramal masa depan Tanpa Sihir, dengan menggunakan Predictive Marketing.




Predictive Marketing merupakan proses penggunaan data mining dan teknik statistik untuk meramal future demand dan memberikan solusi yang optimal untuk meningkatkan efisiensi terhadap bisnis.

Berikut merupakan contoh aplikasi Predictive Marketing:

Amazon

Revenue Amazon pada tahun 2013 adalah USD 74,45 Billion. Sistem rekomendasi Amazon menghasilkan sekitar 30% dari revenue Amazon atau senilai USD 22,33 Billion. Bagaimana Amazon memperoleh tambahan revenue yang luar biasa seperti ini?

Kunci sukses Amazon adalah meramal produk yang dibutuhkan oleh konsumennya kemudian merekomendasikan produk yang tepat. Bukankah hal ini telah menunjukkan kemampuan untuk meramal masa depan?

Penjelasan sederhananya adalah Amazon mengumpulkan data mengenai barang yang pernah dibeli, barang yang disukai dan di review oleh konsumen kemudian dikombinasikan dengan data lokasi mereka tinggal serta barang apa yang konsumen lain lihat dan beli.

Setelah Amazon memperoleh data –data ini, Amazon akan menggunakan model statistik untuk meramal barang apa yang akan dibeli oleh konsumen dan menempatkannya di rekomendasi produk.

Dell

Dell memiliki tujuan, yaitu meningkatkan produktifitas tim salesnya. Pendekatan yang digunakan Dell adalah Predictive Marketing. Dell melakukan predictive analytic untuk mengidentifikasikan prospek klien dan menentukan jenis klien dengan kemungkinan besar akan membeli produk Dell.

Dell berhasil menemukan buying pattern dari perusahaan yang membeli produk Dell. Selanjutnya Dell mencari data – data berdasarkan internal & eksternal data untuk menentukan segmen klien yang paling potensial. Tahap berikutnya, Dell memberikan daftar prospek customer tersebut kepada tim sales untuk ditindak lanjuti.

Apakah tujuan Dell tercapai? Bagaimana hasil dari Predictive Marketing yang dilakukan oleh Dell?

Cynthia Gumbert – Director of Customer Relationship Management Dell, menyatakan bahwa Dell berhasil meningkatkan produktifitas sales, efisiensi dan revenue menjadi 2 kali lipat dengan lead prospect 50% lebih sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa Dell berhasil memilih dan memprioritaskan kelompok klien yang paling potensial dengan effort yang efektif dan efisien.

2 contoh di atas, yaitu Amazon & Dell, telah memberikan bukti tak terbantahkan bahwa marketer dapat memiliki kemampuan meramal masa depan tanpa sihir, dengan menggunakan Predictive Marketing.

Pada tulisan berikutnya, saya akan membahas lebih detail step by step pelaksanaan Predictive Marketing untuk meningkatkan performa bisnis perusahaan.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]


Scroll to Top